HUJAN MEMBAWA BERKAH (Pemanenan Air Hujan Solusi Perubahan Iklim, Mengatasi Air Bersih)

Rp35.000

Pengarang: Syaeful Badar, MA
Penerbit: CV. AKSARA SATU
Halaman: 84
Bahasa: Indonesia

Kategori:

Deskripsi

Tehnologi Kearifan Lokal Pemanenan Air Hujan, adalah proses pemanfaatan air hujan untuk ditampung untuk di manfaatkan sebagai air bersih untuk kebutuhan, cuci, mandi dan bahkan untuk di konsumsi. Pengalaman di Kota Cirebon, penampungan air hujan untuk kepentingan pemenuhan air bersih, menjadi salah satu langkah kongkrit dalam mengantisipasi, kebutuhan air bersih bagi masyarakat di wilayah kelurahan Argasunya Kecamatan Sunyaragi Kota Cirebon, sebagai aplikasi dari merespon perubahan iklim yang terjadi.
Kebutuhan air bersih di kelurahan Argasunya menjadi salah satu kebutuhan pokok yang mahal, karena lokasi wilayah yang berbukit, berbatu dan berpasir, menjadikaan sumber air bersih sulit didapatkan, apalagi wilayah kelurahan Argasunya sebagian adalah wilayah penambangan pasir. Hal ini tentunya sangat menyulitkan untuk dengan mudah mendapatkan sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhn masyarakat. Sementara itu kondisi curah hujan di kota Cirebon, berbanding antara Empat (4) bulan curah hujan dan Delapan (8) bulan musim kemarau, dengan suhu udara yang panas, karena posisi kota Cirebon ada di jalur pantai utara wilayah timur jawa barat. Apalagi antara musim hujan dan musim kemarau terkadang tidak bisa di prediksi, sesuai dengan yang kita harapkan dan kita rencanakan.
Pemanenan Air Hujan, sebagai alternatif pemanfaatan teknologi kearifan lokal berbasis budaya, karena sebenarnya tradisi menampung air saat hujan sejak dulu sering dilakukan oleh masyarakat, yaitu caranya dengan menggunakan ember, baskom atau alat tampung air yang mudah di dapat. Hasil dari penampungan air hujan tersebut, memang biasa hanya untuk mencuci perabot rumah tangga dan cuci baju pakaian, terkadang juga untuk memandikan anak-anak. Maka dalam sistem pengelolaan air hujan menjadi cadangan air bersih pada saat musim kemarau, kami lakukan juga dengan pendekatan budaya melibatkan masyarakat secara langsung, untuk mengawal keberlanjutannya.
Pemanenan Air Hujan, dengan memanfaatkan teknologi kearifan lokal, adalah upaya sederhana dan mudah untuk bisa dilakukan di masyarakat, dengan pola dan sistem yang disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya masayarakat setempat. Di kota Cirebon ada Lima (5) Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 1 Madrasah Ibtidaiyah dan juga program pengolahan air wudhu menjadi air yang siap untuk menyiram tanaman atau Grey Whater di Masjid Raya At Taqwa Cirebon, yang menerima program “Diversifikasi Air Bersih Peningkatan Kota Cirebon Terhadap Kebutuhan Air bersih “. Kerjasama Perkumpulan Warga Siaga dan Pokja Perubahan Iklim Kota Cirebon dan The Rockefeller Foundation atau Mercy Corp Indonesia. Serta adanya program replikasi yang di lakukan oleh pemerintah kota Cirebon dan Dompet Dhuafa.